Alert

Sabtu, 25 Agustus 2012

Pulau Socotra



Pulau Socotra terletak di negara Yaman dengan luas 3796km persegi. Sekilas kita akan menganggap pulau ini seperti pulau biasa, tetapi jika kalian berada di pulau itu, percayalah, kalian akan merasa seperti berada di planet lain. Pulau yang berpenduduk sekitar 42ribu lebih ini memiliki keunikan tersendiri di banding pulau-pulau lainnya yang akan saya bahas nanti.

Sejarah pulau Socotra
Nama socotra berasal dari bahasa sansekerta, 'sukhadhara dvipa' yang berarti "pulau kebahagiaan". Menurut sejarah, penduduk pulau socotra telah memeluk Kristen sejak tahun 52 setelah masehi. Pada abad 10, seorang ahli geografi Arab yang bernama Abu Muhammad Al-Hassan Al-Hamdani menyatakan bahwa pada masanya, penduduk Socotra mayoritas memeluk agama Kristen. Konon mereka juga telah mempraktekkan ritual sihir kuno. Pada tahun 1507, armada Portugis mendarat di pulau ini. Tujuan mereka adalah untuk menghentikan perdagangan Arab dari Laut Merah ke Samudra Hindia serta untuk menghapuskan aturan-aturan Islam dalam perdagangan tersebut. Namun, invasi Portugis ini tidak berjalan mulus karena penduduk setempat menentang mereka. Pada tahun 1511, pulau ini dikuasai oleh Kesultanan Mahra. 456 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 30 November 1967, Pulau Socotra menjadi bagian dari Republik Rakyat Yaman Selatan yang pada saat ini telah berubah menjadi Republik Yaman.

Geografi dan Iklim
Pulau Socotra termasuk tempat yang paling terisolasi di dunia. Sebenarnya Socotra merupakan sebuah kepulauan. Pulau Socotra sendiri merupakan pulau utama, sedang 3 pulau kecil lainnya bernama pulau Abd Al Kuri, Pulau Samhah,dan Pulau Darsa. Puncak tertinggi di Pulau Socotra adalah pegunungan Haghier dengan ketinggian 1500m dari permukaan laut. Iklim di pulau ini diklasifikasikan sebagai iklim koppen dengan suhu tahunan rata-rata diatas 18 derajat Celcius.

Flora dan Fauna
Inilah yang membuat pulau ini begitu terkenal akan keeksotisannya, sekaligus menjadi misteri tersendiri. Karakteristik iklim dan geologi pulau ini yang unik menjadikan flora-flora yang tumbuh di pulau ini unik dan langka. Bahkan floranya termasuk tumbuhan endemik, jadi tumbuhan tersebut hanya ada di pulau Socotra. Ada pula beberapa tumbuhan yang terancam punah hidup di pulau ini. Flora dengan bentuk aneh seperti pohon Darah Naga (Dracanea Cinnabari) menjadi ikon khas pulau ini. Konon getah pohon ini digunakan penduduknya sebagai obat dari segala penyakit. Flora unik lainnya adalah tanaman raksasa Dorstenia, Dendrosicyos, pohon Delima Socotra yang langka (punica protopunica).
Disisi fauna, pulau ini juga memiliki spesies burung endemik seperti Socotra Starling Onychognathus Frater, Socotra Sunbird Nectarinia Balfouri, Socotra Sparrow Passer Insularis,dan Grosbeak Socotra Rhynchostruthus Socotranus. Ada juga Burung Penyanyi Socotra, incana incana. Kelelawar adalah satu-satunya mamalia asli pulau Socotra. Pulau ini juga memiliki spesies endemik terumbu karang. Akan tetapi hewan-hewan yang dibawa oleh manusia seperti ayam, kambing, sapi, dll dikhawatirkan akan merusak flora-flora asli pulau tersebut di masa depan.

Pengakuan Oleh UNESCO
Pulau ini diakui UNESCO sebagai situs warisan alam dunia pada Juli 2008. Saking seriusnya perlindungan lingkungan di pulau ini hingga tidak dibangunnya fasilitas bagi pengunjung seperti hotel, restoran, dan bangunan lainnya meski pulau ini memiliki potensi sebagai tempat wisata yang luar biasa.

Hal Lain Mengenai Pulau Ini
Bahasa asli penduduk di pulau ini adalah Bahasa Semit Soqotri yang hanya diucapkan di pulau Socotra. Terlepas dari keindahan alam Pulau Socotra, banyak ilmuwan yang tertarik dan meneliti pulau yang memiliki flora dan fauna yang bisa saya katakan "lain dari yang lain" ini,he..he..he. Sebagian ilmuwan berpendapat flora dan fauna di pulau ini merupakan spesies yang hidup di masa lampau dan belum pernah diidentifikasi sebelumnya. Karena letak pulau yang terisolasi dan karakteristik iklimnya yang unik, flora dan fauna ini bisa bertahan hidup hingga saat ini. Demikianlah sekilas mengenai Pulau Socotra,dengan segala keunikan dan keindahan alamnya, tidak heran jika UNESCO dan pemerintah Yaman mati-matian mempertahankan kelestarian pulau ini.

Misteri di Istana Presiden



Takhayul atau bukan, istana-istana Presiden di Indonesia menyimpan kisah misteri. Apakah memang ada 'penunggu' di beberapa ruangan dalam istana, atau memang 'sengaja' ditaruh untuk memagari area sekitarnya? Inilah kisah yang tercatat selama ini.

Istana Negara Bogor

Pada suatu kesempatan, sekelompok peserta penataran sebuah instansi berkunjung ke Istana Bogor.

Alkisah ada peserta penataran yang senang usil. Sewaktu melihat sebuah patung perunggu berujud wanita tanpa busana, dengan tertawa-tawa ia meletakkan bulu-bulu wol, rontokaan dari karpet di bagian terlarang patung tersebut.

Esok harinya ia terperanjat sewaktu menemukan bulu-bulu serupa ada di kantung celananya. Karena menganggap ada orang yang sedang menjailinya, maka ia segera memberi komentar yang tak patut.

Sampailah pada saat makan , tanpa sebab yang jelas ia tersedak , hingga terbatuk-batuk. Anehnya begitu dikeluarkan dari tenggorakan yang tertelan adalah bulu-bulu karpet. Bukannya kapok, ia malah menantang “ siapa pun “ yang mengganggunya. Benar saja pada malam hari terdengar ia berteriak-teriak ketakutan. Menurut pengakuannya, ia akan diterkam makhluk yang sangat mengerikan.

Dulu, Ibu Hartini Soekarno sempat berucap bahwa di istana Bogor ada “ penghuninya “. Ia pernah melihat seorang tamu yang tak kasat mata saat memasuki Ruang Presiden. Tempat ini memang terkenal dianggap angker.


Istana Negara Cipanas

Istana Kepresidenan Cipanas terletak Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, kaki Gunung Gede, Jawa Barat. Kita bisa melihatnya saat menuju Cipanas dari kawasan Puncak.

Istana ini didirikan pada tahun 1740 oleh seorang tuan tanah asal Belanda bernama Van Heots, pada ketinggian 1.100 meter dari permukaan laut, di atas areal lebih kurang 26 hektar dengan luas bangunan sekitar 7.760 meter persegi.

Pada tahun 1916, masa pemerintahan Hindia Belanda di bangun tiga bangunan dengan nama Paviliun Yudistira, Paviliun Bima dan Paviliun Arjuna. Pada tahun 1954, di masa Presiden I Republik Indonesia Ir. Soekarno, didirikan sebuah gedung berhiasan batu bertentuk bentol.

Karena bangunan lama, istana ini cukup seram dengan penampakan yang sering dilihat masyarakat sekitar.


Istana Negara Yogyakarta

Seorang paranormal (yang tidak disebut namanya) pernah diminta tolong oleh Paspanpres karena sering mendapat gangguan makhluk halus. Setelah dilihat oleh paranormal tersebut, hal yang dianggap mengganggu tersebut berasal dari kekuatan kitab stambul yang sering berpindah secara ghaib di sekitar istana.

Dulunya Gedung Agung bernama Loji Kebon, bangunan yang juga bergaya eropa itu didirikan tahun 1824. Pada saat-saat tertentu juga sering terdengar suara prajurit berbaris yang tidak terlihat.

Istana Negara Jakarta

Boleh jadi, di Istana Negara Jakarta - lebih dikenal sebagai Istana Merdeka - ini paling banyak cerita soal penampakan dan misteri aneh lainnya.

1. Inayah, putri Alm Gus Dur, sudah biasa mendengar suara aneh-aneh, atau televisi dalam posisi mati tiba-tiba menyala sendiri.

2. Sering terdengar suara-suara orang main musik di kamar mandi di depan dapur Istana Negara. Persisnya di sayap kiri istana, dekat kantor staf Kepresidenan.

3. Konon, awal 2012 banyak hal aneh terjadi. Yang paling mengejutkan pecahnya meja marmer yang selama ini menjadi alas Presiden menandatangani surat pengangkatan pembantunya, mendadak pecah.

Kejadian ini benar-benar tidak masuk akal. Marmer itu pecah berantakan, seperti terkena pukulan benda keras. Padahal marmer itu berkelas, semakin tua semakin kuat.

Meja marmer pecah berantakan sesaat setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)menandatangani dokumen pengangkatan Albert Hasibuan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden untuk bidang HAM menggantikan Jimly Assidiqie. Peristiwa ini membuat Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono kaget. Demikian juga para tamu dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang hadir dalam acara tersebut.

Jarak antara Presiden dengan meja marmer sekitar dua meter. Meja itu pecah saat diangkat Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) hendak dipindahkan, karena memasuki sesi penyampaian ucapan selamat.

Saat Paspamres mengangkat meja itu, braaaak… meja marmer putih dengan ketebalan lebih 2 cm pecah berkeping-keping. Ballpoint yang digunakan Presiden untuk menandatangani dokumen pengangkatan Albert, berserakan bersamaan dengan puing-puing marmer.


Kamis, 16 Agustus 2012

Living Things



Album Baru Linkin Park 'Living Things' Dirilis 26 Juni 2012. Setelah merilis single perdana 'Burn it Down' hari Senin 16 April 2012, kini Linkin Park mengumumkan rencana perilisan album barunya berjudul 'Living Things'.

Melalui situs resmi www.linkinparlk.com, band rock modern ini bakal merilis album terbarunya pada 26 Juni tahun ini. Mulai hari Senin 16 April para penggemar Linkin Park bisa melakukan Pre Order untuk album tersebut.

Daftar lagu :
1. "Lost in the Echo"
2. "In My Remains"
3. "Burn It Down"
4. "Lies Greed Misery"
5. "I'll Be Gone" (featuring string arrangements by Owen Pallett)
6. "Castle of Glass"
7. "Victimized"
8. "Roads Untraveled"
9. "Skin to Bone"
10. "Until It Breaks"
11. "Tinfoil"
12. "Powerless"

Anda bisa Download album Living Things disini >> KLIK <<

The Green Hilton Agreement - Geneva 1963



Inilah perjanjian yang paling menggemparkan dunia. Inilah perjanjian yang menyebabkan terbunuhnya Presiden Amerika Serikat John Fitzgerald Kennedy 22 November 1963. Inilah perjanjian yang kemudian menjadi pemicu dijatuhkannya Bung Karno dari kursi kepresidenan oleh jaringan CIA yang menggunakan ambisi Soeharto. Dan inilah perjanjian yang hingga kini tetap menjadi misteri terbesar dalam sejarah ummat manusia.

Perjanjian "The Green Hilton MemorialAgreement di Genva pada 14 November 1963
Dan, inilah perjanjian yang sering membuat sibuk setiap siapapun yang menjadi Presiden RI. Dan, inilah perjanjian yang membuat sebagian orang tergila-gila menebar uang untuk mendapatkan secuil dari harta ini yang kemudian dikenal sebagai “salah satu” harta Amanah Rakyat dan Bangsa Indonesia. Inilah perjanjian yang oleh masyarakat dunia sebagai Harta Abadi Ummat Manusia. Inilah kemudian yang menjadi sasaran kerja tim rahasia Soeharto menyiksa Soebandrio dkk agar buka mulut. Inilah perjanjian yang membuat Megawati ketika menjadi Presiden RI menagih janji ke Swiss tetapi tidak bisa juga. Padahal Megawati sudah menyampaikan bahwa ia adalah Presiden RI dan ia adalah Putri Bung Karno. Tetapi tetap tidak bisa. Inilah kemudian membuat SBY kemudian membentuk tim rahasia untuk melacak harta ini yang kemudian juga tetap mandul. Semua pihak repot dibuat oleh perjnajian ini.
Perjanjian itu bernama The Green Hilton Memorial Agreement Geneva. Akta termahal di dunia ini diteken oleh John F Kennedy selaku Presiden AS, Ir Soekarno selaku Presiden RI dan William Vouker yang mewakili Swiss. Perjanjian segitiga ini dilakukan di Hotel Hilton Geneva pada 14 November 1963 sebagai kelanjutan dari MOU yang dilakukan tahun 1961. Intinya adalah, Pemerintahan AS mengakui keberadaan emas batangan senilai tak kurang dari 57 ribu ton yang terdiri dari 17 paket emas dan pihak Indonesia menerima batangan emas itu menjadi kolateral bagi dunia keuangan AS yang operasionalisasinya dilakukan oleh Pemerintahan Swiss melalui United Bank of Switzerland (UBS). Kesepakatan ini berlaku tiga tahun kemudian alias 14 November 1965 (gambar di atas hanya salah satu dari sekian lembar perjanjian).
Pada dokumen lain yang tidak dipublikasi disebutkan, atas penggunaan kolateral tersebut AS harus membayar fee sebesar 2,5% setahun kepada Indonesia. Hanya saja, ketakutan akan muncul pemimpinan yang korup di Indonesia, maka pembayaran fee tersebut tidak bersifat terbuka. Artinya hak kewenangan pencairan fee tersebut tidak berada pada Presiden RI siapapun, tetapi ada pada sistem perbankkan yang sudah dibuat sedemikian rupa, sehingga pencairannya bukan hal mudah, termasuk bagi Presiden AS sendiri.
Account khusus ini dibuat untuk menampung aset tersebut yang hingga kini tidak ada yang tau keberadaannya kecuali John F Kennedy dan Soekarno sendiri. Sayangnya sebelum Soekarno mangkat, ia belum sempat memberikan mandat pencairannya kepada siapapun di tanah air. Malah jika ada yang mengaku bahwa dialah yang dipercaya Bung Karno untuk mencairkan harta, maka dijamin orang tersebut bohong, kecuali ada tanda-tanda khusus berupa dokumen penting yang tidak tau siapa yang menyimpan hingga kini. Demikianlah dokumen penting yang penulis baca dan hasil wawancara penulis dengan nara sumber dengan para tetua di dalam negeri dan wawancara dengan narasumber di Belanda, Prancis, Jerman, Singapura, Malaysia dan Hong Kong.
Bagi AS, perjanjian Green Hilton adalah perjanjian terbodoh bagi AS, karena AS mengakui aset tersebut yang sebetulnya merupakan harta rampasan perang. Menurut dokumen yang penulis baca. Harta tersebut berasal dari sitaan AS ketika menaklukkan Jerman dalam perang dunia. Jerman juga mengakui bahwa harta tersebut disita Jerman ketika menyerang Belanda. Belanda pun mengakui bahwa harta tersebut merupakan rampasan harta yang dilakukan VOC ketika menjajah Indonesia.
Berdasarkan fakta yang dijumpai di lapangan, harta ini sudah pernah mau dicairkan pada 1986-1987 tapi gagal, lalu ada percobaan lagi awal 2000, juga gagal. Kini, ketika krisis menerpa AS dan dunia yang hampir membunuh sebagian besar rakyat AS, pemerintah Obama mencoba meyakinkan dunia melalui titah Puas di Vatikan bahwa AS berhak mencairkan harta ini. Atas dasar untuk kepentingan ummat manusia, agaknya hati Vatikan mulai luluh. Konon kabarnya, Vatikan telah memberikan restu itu tanpa mengabaikan bantuan kepada rakyat Indonesia.
Menurut sebuah sumber di Vatikan, ketika Presiden AS menyampaikan niat tersebut kepada Vatikan, Puas sempat bertanya apakah Indonesia telah menyetujuinya. Kabarnya, AS hanya memanfaatkan fakta MOU antara negara G-20 di Inggris dimana Presiden Indonesia SBY ikut menandatangani suatu kesepakatan untuk memberikan otoritas kepada keuangan dunia IMF dan World Bank untuk mencari sumber pendanaan alternatif. Konon kabarnya, Vatikan berpesan agar Indonesia diberi bantuan. Mungkin bantuan IMF sebesar USD 2,7 milyar dalam fasilitas SDR (Special Drawing Rights) kepada Indonesia pertengahan tahun lalu merupakan realisasi dari kesepakatan ini, sehingga ada isyu yang berkembang bahwa bantuan tersebut tidak perlu dikembalikan. Oleh Bank Indonesia memang bantuan IMF sebesar itu dipergunakan untuk memperkuat cadangan devisa negara. Penulis pikir DPR RI harus ikut mengklarifikasi soal status uang bantuan IMF ini.
Kalau benar itu, maka betapa nistanya rakyat Indonesia. Kalau benar itu terjadi betapa bodohnya Pemerintahan kita dalam masalah ini. Kalau ini benar terjadi betapa tak berdayanya bangsa ini, hanya kebagian USD 2,7 milyar. Padahal harta tersebut berharga ribuan trilyun dollar AS. Aset itu bukan aset gratis peninggalan sejarah, aset tersebut merupakan hasil kerja keras nenek moyang kita di era masa keemasan kerajaan di Indonesia. Sebab dulu, beli beras saja pakai balokan emas sebagai alat pembayarannya. Bahkan kerajaan China membeli rempah-rempah ke Indonesia menggunakan balokan emas.
Lalu bagaimana nasib tersebut, kita sebagai bangsa yang besar masih perlu mengkaji lebih lanjut. Pemerintah bersama rakyat perlu membentuk Tim Besar dan lobby yang besar ditingkat internasional untuk menduduk kembali soal harta yang disepakati dalam The Green Hilton Memorial Agreement ini. Karena ini sudah menjadi fakta sejarah yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Pemerintahan SBY tidak bisa melakukan penyelidikan harta ini secara diam-diam dan hanya kalangan terbatas. Sebab harta ini milik rakyat dan bangsa Indonesia. Bukan milik pribadi Bung Karno. Keberhasilan lobby politik Bung Karno yang luar biasa ini harus diteruskan dan jangan dimentahkan begitu saja.